Berdasarkan hasil pengecekan lapangan, titik koordinat hotspot berada di sekitar -0,6945810, 114,5594660 dengan tingkat kepercayaan (confidence) tinggi. Tim menemukan bahwa sekitar 500 meter dari titik koordinat tersebut terdapat lahan yang sebelumnya terbakar.
“Dari hasil groundcheck, kami temukan bekas lahan terbakar dengan luas sekitar 1,5 hektare. Namun kondisi terakhir di lapangan telah aman, api sudah padam sepenuhnya,” ungkap salah satu anggota BPBD Murung Raya di lokasi.
Adapun jenis kebakaran yang teridentifikasi merupakan kebakaran permukaan dengan kondisi tanah aluvial atau mineral. Lahan tersebut termasuk dalam kawasan HPK (Hutan Produksi yang dapat dikonversi).
Tim yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari dua anggota BPBD Kabupaten Murung Raya, satu anggota Pusdalops PB Murung Raya, serta satu peserta magang dari SMK. Selama pelaksanaan groundcheck, tim memastikan area sekitar dalam kondisi aman dan tidak ada potensi api susulan.
Kepala Pelaksana BPBD Murung Raya menyampaikan bahwa kegiatan groundcheck seperti ini merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. “Kami akan terus memantau setiap potensi hotspot yang terdeteksi oleh satelit. Respons cepat sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kebakaran yang lebih luas,” ujarnya.
BPBD Murung Raya juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, baik untuk membuka kebun maupun keperluan lainnya, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi memicu kebakaran. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan menjadi kunci dalam mencegah bencana karhutla di wilayah Murung Raya.
(Rocky Hanter)